Friday, April 20, 2012

Menjadi Pemimpin Harus Punya Aspek Kepemimpinan Asta Brata

Perkataan Asta Brata terdiri atas kata “Asta” yang artinya delapan dan “Brata” yang artinya pegangan atau pedoman. Ajaran Asta Brata ini terdapat dalam kekawin Ramayana yang diubah oleh pujangga Walmiki dan terdiri atas 10 sloka. Ajaran Asta Brata ini diturunkan oleh Prabu Rama kepada Wibhisana dalam rangka untuk melanjutkan proses pemerintahan kerajaan Alengka setelah gugurnya Rahwana.

Dalam Sloka pendahulunya menyebutkan tentang sifat Sang Hyang Wihi Wasa yang menjadikan kekuatan bagi umatnya dan menggambarkan tentang kemampuan yang harus dimiliki oleh segenap pemimpin. Dalam Slokanya yang kedua disebutkan bahwa :

Hyang Indra Yama Surya Candranila Kubera
Banyu nagi nahan walu ta sira maka angga
Sang bupati matangyang inisti asta brata

Artinya :
Dewa Indra, Yama, Surya, Chandra, Anila/Bayu, Kubera, Baruna dan Agni itulah delapan Dewa yang merupakan badan sang pemimpin, kedelapannya itulah yang merupakan Asta Brata

Dewa Surya atau Watak Matahari

Menghisap air dengan sifat panas secara perlahan serta memberi sarana hidup. Pemimpin harus selalu mencerminkan sifat dan sikap semangat kehidupan dan energi untuk mencapai tujuan dengan didasari pikiran yang matang dan teliti serta pertimbangan baik buruknya juga kesabaran dan kehati-hatian.

Dewa Chandra atau Watak Bulan

Yang memberi kesenangan dan penerangan dengan sinarnya yang lembut. Seorang pemimpin bertindak halus dengan penuh kasih sayang dengan tidak meninggalkan kedewasaannya.

 Dewa Yama atau Watak Bintang

Laku Dewa Yama sebagai dewa kematian dan keadilan dengan menghukum segala perbuatan jahat terkandung bahwa seorang pemimpin haruslah berlaku adil terhadap seluruh pengikut yang ada dengan menghukum segala perbuatan yang jahat dengan menjatuhi hukuman yang sesuai dengan besarnya kesalahan mereka dan menghargai perbuatan yang baik. Apabila pemimpin tidak bersikap adil maka akan timbul krisis kewibawaaan dan anarki dalam menjalankan tugas

Dewa Bayu atau Watak Angin

Yang mengisi tiap ruang kosong. Pemimpin mengetahui dan menanggapi keadaan negeri dan seluruh rakyat secara teliti.

Dewa Indra atau Watak Petir atau Watak Mendung

Yang menakutkan (berwibawa) tetapi kemudian memberikan manfaat dan menghidupkan, maka pemimpin harus berwibawa murah hati dan dalam tindakannya bermanfaat bagi anak buahnya.

Dewa Agni atau Watak Api

Seorang pemimpin haruslah mempunyai semangat yang berkobar-kobar laksana agni dan dapat pula mengobarkan semangat anak buah yang diarahkan untuk menyelesaikan segala pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Dewa Baruna atau Watak Samudra

Sebagai simbol kekuatan yang mengikat. Pemimpin harus mampu menggunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk menjaga keseluruhan dan keutuhan rakyat serta melindungi rakyat dari segala kekuatan lain yang mengganggu ketentraman dan keamanan secara luas dan merata.

Dewa Kubera atau Watak Kekayaan dan Watak Bumi

Yang sentosa, makmur dengan kesucian rohani dan jasmani. Pemimpin harus mampu mengendalikan dirinya karena harus memperhatikan rakyat, yang memerlukan bantuan yang mencerminkan sentosa budi pekertinya dan kejujuran terhadap kenyataan yang ada.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Menjadi Pemimpin Harus Punya Aspek Kepemimpinan Asta Brata