DAFTAR ISI :
2) Orang Tua Pritha
3) Saudara Pritha
4) Guru Pritha
5) Mertua Pritha
6) Suami Pritha
7) Dewa Pujaan Pritha
8) Anak Pritha
9) Riwayat Hidup Pritha
MENGENAL PRITHA
Pritha/Kunti
ORANG TUA PRITHA
Raja Surasena (Ayah) Raja Kuntiboja (Ayah Angkat)
SAUDARA PRITHA
GURU PRITHA
MERTUA PRITHA
SUAMI PRITHA
DEWA PUJAAN PRITHA
Dewa Surya Menganugerahi Karna Dewa Yama Menganugerahi Yudistira
Dewa Bayu Menganugerahi Bima Dewa Indra Menganugerahi Arjuna
ANAK PRITHA
ANAK PRITHA
Bima (Pandu+Kunti) Arjuna (Pandu+Kunti)
RIWAYAT HIDUP PRITHA Kunti(Dewanagari: कुंती;: Kuntī) atau Perta ( Pṛthā) (Dewanagari: पृथा; Pṛthā), dalam kisah Mahabharata adalah puteri dari Prabu Kuntiboja. Ia adalah saudara dari Basudewa yang merupakan ayah dari Baladewa, Kresna dan Subadra. Ia juga adalah ibu daripada Yudistira, Werkodara, dan Arjuna dan juga adalah istri pertama Pandu Dewanata. Selain itu Kunti juga ibu dari Karna.
Sepeninggal Pandu Dewanata, ia mengasuh Nakula dan Sadewa, anak Pandu Dewanata dari Dewi Madri. Seusai Bharatayuddha, ia dan iparnya Dretarastra, Gandari, dan Widura pergi bertapa sampai akhir hayatnya.
Asal-usul
Ayah Kunti adalah Raja Surasena dari Wangsa Yadawa, dan saat bayi ia diberi nama Pritha. Ia merupakan adik Basudewa, ayah Kresna. Kemudian ia diadopsi oleh Raja Kuntiboja yang tidak memiliki anak, dan semenjak itu ia diberi nama Kunti. Setelah Kunti menjadi puterinya, Raja Kuntibhoja dianugerahi anak.Masa muda
Pada saat Kunti masih muda, ia diberi sebuah mantra sakti oleh Resi Durwasa agar mampu memanggil Dewa-Dewi sesuai dengan yang dikehendakinya. Pada suatu hari, Kunti ingin mencoba naugerah tersebut dan memanggil salah satu Dewa, yaitu Surya. Surya yang merasa terpanggil, bertanya kepada Kunti, apa yang diinginkannya. Namun Kunti menyuruh Sang Dewa untuk kembali ke kediamannya. Karena Kunti sudah memanggil dewa tersebut agar datang ke bumi namun tidak menginginkan berkah apapun, Sang Dewa memberikan seorang putera kepada Kunti.Kunti tidak ingin memiliki putera semasih muda, maka ia memasukkan anak tersebut ke dalam keranjang dan enghanyutkannya di sungai Aswa. Kemudian putera tersebut dipungut oleh seorang kusir di keraton Hastinapura yang bernama Adirata, dan anak tersebut diberi nama Karna.
Kehidupan selanjutnya
Kemudian, Kunti menikahi Pandu, seorang raja di Hastinapura. Pandu juga menikahi Madri sebagai istri kedua, namun tidak mampu memiliki anak. Akhirnya Pandu dan kdua istrinya hidup di hutan. Disanalah Kunti mengeluarkan mantra rahasianya. Ia memanggil tiga Dewa dan meminta tiga putera dari mereka. Putera pertama diberi nama Yudistira dari Dewa Yama, kedua bernama Bima dari Dewa Bayu, dan yang terakhir bernama Arjuna dari Dewa Indra. Kemudian Kunti memberitahu mantra tersebut kepada Madri. Madri memangil Dewa Aswin dan menerima putera kembar, dan diberi nama Nakula dan Sadewa. Kelima putera Pandu tersebut dikenal dengan nama Pandawa.Setelah kematian Pandu dan Madri, Kunti mengasuh kelima putera tersebut sendirian. Sesuai dengan amanat Madri, Kunti berjanji akan memperlakukan Nakula dan Sadewa seperti puteranya sendiri. Setelah pertempuran besar di Kurukshetra berkecamuk dan usianya sudah sangat tua, Kunti pergi ke hutan bersama dengan ipar-iparnya yang lain seperti Dretarastra, Widura, dan Gandari untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Mereka menyerahkan kerajaan kepada Yudistira. Di dalam hutan, Kunti dan yang lainnya terbakar oleh api suci mereka sendiri dan wafat di sana.