DAFTAR ISI :
1) Mengenal Nakula
2) Orang Tua Nakula
3) Saudara Nakula
4) Guru Nakula
5) Mertua Nakula
6) Istri Nakula
7) Anak Nakula
8) Silsilah Garis Keturunan
8) Kisah Hidup Nakula
MENGENAL NAKULA
Nakula Muda Nakula Satria
ORANG TUA NAKULA
Raja Pandu, Hastinapura (Ayah) Ratu Madrim (Ibu)
Dewa Aswin, Pengobatan & Pengetahuan (Penitisan)
SAUDARA NAKULA
1) Raja Yudistira, Kerajaan Indraprasta (Raja Pandu-Ratu Kunti) = Dewa Yama, Darma,Hukum Kematian
2) Bima (Raja Pandu-Ratu Kunti) = Dewa Bayu, Angin.
3) Arjuna (Raja Pandu-Ratu Kunti) = Dewa Indra, Raja Dewa, Hujan, Petir dan Surga
4) Sadewa (Raja Pandu-Ratu Madrim) = Dewa Aswin, Pengobatan dan Pengetahuan
2) Bima (Raja Pandu-Ratu Kunti) = Dewa Bayu, Angin.
3) Arjuna (Raja Pandu-Ratu Kunti) = Dewa Indra, Raja Dewa, Hujan, Petir dan Surga
4) Sadewa (Raja Pandu-Ratu Madrim) = Dewa Aswin, Pengobatan dan Pengetahuan
Raja Yudistira (Kakak) Bima (Kakak)
Arjuna (Kakak) Sadewa (Adik)
GURU NAKULA
Resi Drona Resi Kripa
Dewa Indra
MERTUA NAKULA
1) Raja Drupada Kerajaan Pancala, Ayah dari Putri Drupadi
2) Badawanganala Kerajaan Ekapratala, Ayah dari Dewi Srengganawati
3) Raja
Kridakirata, Kerajaan langitSewu, Ayah dari Putri Suyati
Raja Drupada (Putri Drupadi) Badawanganala (Dewi Srengganawati)
ISTRI NAKULA
Suyati (Istri Ke3) Drupadi (Istri Pertama)
Srengganawati (Istri ke2)
ANAK NAKULA
Pramuwati (Suyati) Sritanjung (Srengganawati)
Satanika (Drupadi) Pramusinta (Suyati)
SILSILAH GARIS KETURUNAN
KISAH HIDUP NAKULA
Nakula adalah seorang tokoh protagonis dari wiracarita Mahabharata. Ia merupakan putera Dewi Madri, kakak ipar Dewi Kunti. Ia adalah
saudara kembar Sadewa dan dianggap putera Dewa
Aswin, Dewa tabib
kembar.
Menurut kitab Mahabharata, Nakula sangat tampan dan sangat elok parasnya.
Menurut Dropadi, Nakula merupakan suami yang paling tampan di
dunia. Namun, sifat buruk Nakula adalah membanggakan ketampanan yang
dimilikinya. Hal itu diungkapkan oleh Yudistira dalam kitab Prasthanikaparwa.Arti nama
Secara harfiah, kata nakula dalam bahasa Sansekerta merujuk kepada warna Ichneumon, sejenis tikus atau binatang pengerat dari Mesir. Nakula juga dapat berarti "cerpelai", atau dapat juga berarti "tikus benggala". Nakula juga merupakan nama lain dari Dewa Siwa.Senjata Dan Kelebihan
Nakula Memiliki cupu Tirtamanik pemberian Batara Indra yang dapat menyembuhkan luka senjata tajam maupun pemukul dengan segera ; Aji Pranawajati yang berhasiat tak dapat lupa akan hal apapun ; memiliki kemampuan istimewa dalam merawat kuda dan sapi ; Mahir menunggang Kuda. nakula juga mahir memainkan Pedang, Panah dan Lembing
Nakula dalam Mahabharata
Menurut Mahabharata, si kembar Nakula dan Sadewa memiliki kemampuan istimewa dalam merawat kuda dan sapi. Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Ia juga teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi kenakalan kakaknya, Bima, dan bahkan terhadap senda gurau yang terasa serius. Nakula juga memiliki kemahiran dalam memainkan senjata pedang.Saat para Pandawa mengalami pengasingan di dalam hutan, keempat Pandawa (Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa) meninggal karena meminum air beracun dari sebuah danau. Ketika sesosok roh gaib memberi kesempatan kepada Yudistira untuk memilih salah satu dari keempat saudaranya untuk dihidupkan kembali, Nakula-lah dipilih oleh Yudistira untuk hidup kembali. Ini karena Nakula merupakan putera Madri, dan Yudistira, yang merupakan putera Kunti, ingin bersikap adil terhadap kedua ibu tersebut. Apabila ia memilih Bima atau Arjuna, maka tidak ada lagi putera Madri yang akan melanjutkan keturunan.
Ketika para Pandawa harus menjalani masa penyamaran di Kerajaan Wirata, Nakula menyamar sebagai perawat kuda dengan nama samaran "Grantika". Nakula turut serta dalam pertempuran akbar di Kurukshetra, dan memenangkan perang besar tersebut.
Dalam kitab Prasthanikaparwa, yaitu kitab ketujuh belas dari seri Astadasaparwa Mahabharata, diceritakan bahwa Nakula tewas dalam perjalanan ketika para Pandawa hendak mencapai puncak gunung Himalaya. Sebelumnya, Dropadi tewas dan disusul oleh saudara kembar Nakula yang bernama Sadewa. Ketika Nakula terjerembab ke tanah, Bima bertanya kepada Yudistira, "Kakakku, adik kita ini sangat rajin dan penurut. Ia juga sangat tampan dan tidak ada yang menandinginya. Mengapa ia meninggal sampai di sini?". Yudistira yang bijaksana menjawab, "Memang benar bahwa ia sangat rajin dan senang menjalankan perintah kita. Namun ketahuilah, bahwa Nakula sangat membanggakan ketampanan yang dimilikinya, dan tidak mau mengalah. Karena sikapnya tersebut, ia hanya hidup sampai di sini". Setelah mendengar penjelasan Yudistira, maka Bima dan Arjuna melanjutkan perjalanan mereka. Mereka meninggalkan jenazah Nakula di sana, tanpa upacara pembakaran yang layak, namun arwah Nakula mencapai kedamaian.
Nakula dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Pinten (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat). Ia merupakan putera keempat Prabu Pandudewanata, raja negara Hastinapura dengan permaisuri Dewi Madri, puteri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama adiknya, Sahadewa atau Sadewa. Nakula juga menpunyai tiga saudara satu ayah, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti, dari negara Mandura bernama Puntadewa (Yudistira), Bima alias Werkudara dan Arjuna
Nakula adalah titisan Batara Aswin, Dewa tabib. Ia mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan lembing. Senapati negara Mretani. Ia juga mempunyai cupu Tirtamanik.berisi "Air Penyembuhan” yang dapat menyembuhkan luka dari senjata tajam maupun tumpul, pemberian Bhatara Indra.
Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia. Ia tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta. Nakula mempunyai dua orang isteri yaitu:
- Dewi Sayati puteri Prabu Kridakirata, raja negara langitSewu, dan memperoleh seorang orang putera bernama Pramusinta dan seorang putri bernama Pramuwati.
- Dewi Srengganawati, puteri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa yang tinggal di sungai Wailu (menurut Purwacarita, Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra alias Ekapratala) dan memperoleh seorang putri bernama Sritanjung.